Di tengah padatnya agenda internasional Timnas Indonesia, ketua PSSI kesayangan kita semua, Erick Thohir memberikan kabar mengejutkan. Melalui postingan Instagram pribadinya, Menteri BUMN tersebut memperkenalkan pemain asal Belanda yang akan dinaturalisasi.
Pemain yang dimaksud adalah Jay Idzes. Menurut Erick, kedatangan Jay ke Indonesia menandakan kalau sang pemain telah memiliki komitmen yang sama dengan PSSI untuk membawa Garuda mendunia.
Namun, postingan tersebut justru menimbulkan perdebatan. Bukan soal gaya bermain. Melainkan posisinya sebagai pemain belakang. Mengingat Shin Tae-yong memiliki banyak sekali stok pemain belakang, emang sepenting itu menambah bek lagi? Jangan-jangan selama ini PSSI meremehkan kemampuan bertahan pemain lokal?
Siapa Jay Idzes?
Well, tak kenal maka tak sayang. Sebelum membahas kejanggalan langkah naturalisasi ini, alangkah baiknya kita berkenalan dulu dengan pemain yang akan kita tonton aksinya di Gelora Bung Karno ini. Menurut situs Transfermarkt, Jay Idzes baru bergabung dengan salah satu klub Serie B, Venezia pada bursa transfer musim panas kemarin.
Beda dengan Emil Audero Mulyadi yang memang lahir di Indonesia, Jay lahir dan besar di Mierlo, Belanda. Lahir di Belanda membuat Jay mengawali karir sepakbolanya di akademi PSV Eindhoven. Tak hanya itu, Jay juga pernah menjajal akademi sepakbola yang lain seperti VVV Venlo dan FC Eindhoven.
FC Eindhoven lah yang memberikan kesempatan kepada Jay untuk tampil di level senior untuk pertama kali pada tahun 2018. Setelah dua musim bersama Eindhoven, performa Jay semakin matang. Jay pun direkrut oleh klub kasta kedua Belanda, Go Ahead Eagles pada tahun 2020. Jay jadi bagian penting Eagles saat mengamankan satu tiket promosi ke Eredivisie musim 2020/21.
Selama tiga musim konsisten jadi pilihan utama di lini belakang The Ijssel, tahun 2023 Jay mencari tantangan baru di Italia bersama Venezia. Bermain di Italia membuat namanya kian dikenal. Apalagi ia bermain di klub yang selalu menghasilkan jersey yang modis.
Jay Idzes dikabarkan memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek dan neneknya yang berasal dari Jakarta. Ada kabar yang beredar kalau dirinya juga dipantau oleh federasi sepakbola Belanda. Tapi, sang pemain justru lebih memilih untuk membela tanah kelahiran nenek moyangnya.
Misi PSSI
Di era Erick Thohir, PSSI memang menggembar-gemborkan soal peningkatan kualitas. Dari kompetisi domestik, SDM perwasitan, hingga tim nasional tak luput dari perhatian. Oleh karena itu, proyek naturalisasi yang melibatkan Jay Idzes merupakan langkah awal Erick Thohir untuk meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.
Dilansir Panditfootball, menurut Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, tujuan dinaturalisasinya Jay adalah untuk mewujudkan misi PSSI membentuk skuad tim nasional yang berhiaskan pemain-pemain berkelas. Menurutnya, federasi belum mau berhenti untuk terus menaturalisasi pemain keturunan.
Hanya saja sekarang seleksinya akan lebih ketat. PSSI tak mau asal pilih dan menyesal kemudian. Jadi, PSSI akan menaturalisasi apabila pemain itu masuk dalam kategori Grade A, alias memiliki level permainan yang jauh di atas rata-rata pemain lokal. Nah Jay Idzes dinilai masuk dalam kategori tersebut.
Arya juga menambahkan kalau Jay Idzes merupakan rekomendasi dari petinggi PSSI. Jadi, bukan special request dari Coach Shin. Tapi Arya juga menegaskan kalau Jay sudah disetujui oleh pelatih asal Korea Selatan itu karena sesuai dengan skema permainannya. Jika proyek ini gol, maka pemain Venezia itu akan jadi pemain naturalisasi pertama yang prosesnya ditangani di era Erick Thohir.
Stok Bek Timnas Melimpah
Namun, rencana tersebut justru menimbulkan pro dan kontra. Salah satu yang dipermasalahkan oleh beberapa netizen Indonesia adalah soal posisi sang pemain. Mengingat, Shin Tae-yong memiliki banyak pilihan di sektor pertahanan.
Tahun lalu, pemain yang dinaturalisasi oleh PSSI era Iwan Bule pun kebanyakan berposisi bek. Dari Jordi Amat, Elkan Baggot, Sandy Walsh, hingga Shayne Pattynama di bek kiri. Hanya Rafael Struijk dan Ivan Jenner yang bukan pemain bertahan. Khusus dua nama terakhir, proses naturalisasinya sudah dimulai sejak era Iwan Bule dan baru final setelah PSSI dipimpin Erick Thohir.
Selain itu, bek-bek lokal juga sebenarnya tak kalah hebat dari para pemain naturalisasi. Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan bahkan sudah berkarier di luar negeri. Shin Tae-yong juga masih punya Rizky Ridho, pemain kalem yang piawai urusan distribusi bola.
Jika membutuhkan pemain berpostur tinggi, sejatinya masih ada Hansamu Yama Pranata dan Fachrudin Aryanto. Belum lagi pemain muda potensial macam Alfeandra Dewangga, Muhammad Ferarri dan masih banyak lagi. Tentu akan jadi sangat panjang apabila disebut semua.
Lebih Butuh Striker
Pada dasarnya, Timnas Indonesia lebih membutuhkan penyerang tangguh ketimbang harus menaturalisasi bek lagi. Para pecinta sepakbola tanah air pasti sangat merindukan sosok penyerang tajam dan jago duel baik darat maupun udara macam Bambang Pamungkas dan Cristian Gonzales.
Sebetulnya, kebutuhan ini sudah disadari oleh Coach Shin dan PSSI sejak beberapa tahun lalu. Tapi mencari penyerang keturunan yang memiliki kualitas mumpuni itu susah. Jika dipaksakan, pada akhirnya level permainan mereka tak pernah menyamai striker naturalisasi terbaik, Cristian Gonzales. Perwakilan PSSI memang mengatakan kalau Jay Idzes bukan satu-satunya pemain dalam proyek kali ini. Jadi, semoga saja pemain selanjutnya bukan bek lagi.
Persiapan Piala Asia dan Piala Dunia 2026
Dengan rangkaian agenda timnas yang semakin dekat. Harapannya PSSI bisa merampungkan proses naturalisasi Jay Idzes secepat mungkin. Kendati demikian, tidak mudah membawa pemain berusia 23 tahun itu tampil di Piala Asia 2023. Sebab proses pengurusan perpindahan kewarganegaraan membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Berkaca dari proses naturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Rafael Struick, dan Ivar Jenner, waktu yang dibutuhkan Jay Idzes untuk menjadi WNI kurang lebih mencapai lima sampai tujuh bulan. Tapi dengan adanya Erick Thohir yang jago melobi, semoga proses naturalisasi kali ini bisa dipersingkat.
Jika Piala Asia jadi target yang cukup sulit bagi PSSI, maka Jay Idzes bisa dipersiapkan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026. Karena untuk tampil di Piala Dunia, Marc Klok cs setidaknya harus melewati empat fase kualifikasi terlebih dahulu. Putaran pertama baru akan dimulai Oktober mendatang melawan Brunei Darussalam.
Masalah Regulasi Serie B
Jika kebijakan proses naturalisasi bisa dilobi, yang jadi masalah berikutnya adalah regulasi Serie B. Menilik ketentuan di kompetisi tempat Venezia berlaga terkait pemain asing, kecil kemungkinannya Jay bisa dinaturalisasi dalam waktu dekat.
Hal itu karena peraturan pemain non Eropa di Serie B lebih ketat ketimbang kompetisi lain di Eropa. Pemain non Eropa yang bisa bermain di Serie B harus memiliki pengalaman bermain terlebih dahulu di kasta tertinggi Liga Italia atau pemain tersebut minimal pernah juara liga di kasta keempat atau Serie D.
Sedangkan Jay Idzes berstatus pemain baru di Serie B. Ia juga tak memiliki pengalaman bermain di Serie A sebelumnya. Ini bakal jadi tantangan tersendiri bagi PSSI. Jika nekad, setidaknya Jay harus pindah dulu dari Venezia. Tapi Erick Thohir pasti paham betul dengan regulasi ini. Ia pasti tak akan gegabah mengumumkan langkah naturalisasi ini jika tak punya jurus rahasia untuk “mengakali” regulasi tersebut.
Sumber: Transfermarkt, Venezia Fc, One Football, CNN, Tempo, Panditfootball