Susah payah mendapat jatah tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Argentina justru tersingkir di babak 16 besar. Skuad muda Argentina gagal menjaga tradisi. Padahal Argentina dikenal sebagai tim tersukses di ajang Piala Dunia kelompok umur tersebut.
La Albiceleste telah mengoleksi enam trofi juara yang masing-masing diraih pada tahun 1979, 1995, 1997, 2001, 2005, dan 2007. Dari enam trofi tersebut, salah satunya yakni tahun 2005 dimenangkan oleh angkatan Lionel Messi. Tentu Messi tak sendirian, berikut adalah pemain-pemain yang berperan penting di tahun itu dan nasib mereka sekarang.
Gabriel Paletta
Pemain pertama yang berperan mengantarkan Argentina U-20 menjuarai Piala Dunia U-20 tahun 2005 adalah Gabriel Paletta. Pemain yang berposisi sebagai bek ini tak tergantikan di skuad asuhan Francesco Ferraro. Pada saat itu, Paletta dipasangkan dengan Gustavo Cabral di lini belakang Argentina.
Gabriel Paletta jadi satu-satunya pemain Argentina di angkatan ini yang justru membelot ke negara lain. Tak kunjung menembus skuad utama Argentina senior, membuat Paletta memutuskan untuk berganti kewarganegaraan menjadi Italia pada tahun 2014. Ia tergabung dalam skuad Gli Azzuri yang tampil di Piala Dunia 2014.
Karir Paletta di level klub juga sebagian besar dihabiskan di Italia. Ia tercatat pernah membela beberapa klub Serie A seperti Parma, AC Milan, Atalanta, hingga yang terakhir AC Monza. Ia tergabung dalam skuad Monza yang promosi ke kasta tertinggi awal musim lalu. Sukses mengantarkan Monza kembali ke Serie A, Paletta memutuskan pensiun pada bulan Februari 2023 lalu.
Sergio Aguero
Selanjutnya ada legenda Manchester City, Sergio Aguero. Penyerang gesit ini jadi pemain termuda di skuad Argentina U-20 yang menjuarai Piala Dunia U-20 di Belanda. Saat itu, Kun masih berusia 17 tahun. Meski jadi yang termuda, Francesco Ferraro selalu menjadikannya kartu truf di beberapa pertandingan.
Aguero selalu diturunkan dari bangku cadangan. Meski berstatus sebagai pemain cadangan, kontribusinya sangat luar biasa. Terutama ketika Argentina memasuki babak semifinal. Menghadapi Brazil U-20, Aguero mencatatkan assist untuk gol kemenangan di menit 90+3.
Setelah tahun yang luar biasa itu, Aguero semakin moncer bersama Atletico Madrid dan akhirnya direkrut oleh Manchester City tahun 2011. Aguero telah membangun reputasinya sebagai striker papan atas di Liga Inggris.Β
Namun, saat dirinya memutuskan untuk bergabung dengan Barcelona tahun 2022, Aguero mengalami gangguan pada jantungnya. Masalah itu membuatnya harus mengakhiri karir persepakbolaannya lebih cepat dari perkiraan. Kini, Aguero fokus mengelola tim Esport yang bernama Kru Esport dan jadi streamer di aplikasi Twitch.
Lionel Messi
Nama Lionel Messi tak boleh ketinggalan. Pemain yang satu ini jadi pemain yang paling bersinar di ajang Piala Dunia U-20. Bermain sebagai striker, posisi Messi hampir tak tergantikan. Dalam tujuh pertandingan yang sudah dimainkan, ia bahkan telah mengemas enam gol dan dua assist di ajang tersebut.
Piala Dunia U-20 yang diadakan di Belanda jadi panggung bagi Lionel Messi. Ia paham betul bagaimana cara untuk memperkenalkan diri ke pecinta sepakbola. Setelah menjuarai ajang tersebut, karir La Pulga kian melesat bak roket. Kiprahnya bersama Barcelona mengantarkan dirinya menjadi pesepakbola nomor satu di dunia.
Setelah meraih berbagai gelar bergengsi bersama Barcelona, Lionel Messi mengalami situasi sulit. Beban gajinya yang terlalu besar membuat Barca yang tengah mengalami krisis ekonomi kesulitan untuk membayarnya. Akhirnya, pada tahun 2021 ia harus berpisah dengan klub yang telah membesarkan namanya itu. Kini Messi bermain untuk PSG dan kontraknya akan habis per 1 Juli mendatang.
Ezequiel Garay
Pemain selanjutnya adalah Ezequiel Garay. Pemain yang satu ini paling minim kontribusinya tapi memiliki karir yang cukup cemerlang setelah ajang Piala Dunia U-20 tersebut. Garay hanya mengemas dua pertandingan saja tapi salah satunya adalah di laga final kontra Nigeria. Ia dipercaya Francesco Ferraro untuk tampil 90 menit penuh di laga penting itu.
Setelah mengantarkan Argentina muda menjuarai Piala Dunia U-20, Garay merantau ke Spanyol untuk bergabung dengan Racing. Di sanalah namanya mulai melambung. Tercatat, Garay pernah membela klub-klub macam Real Madrid, Valencia, Benfica, hingga Zenit St Petersburg.Β
Selama berkarir di Liga Spanyol, tercatat Garay pernah menjuarai La Liga sebanyak dua kali bersama Real Madrid dan Valencia. Klub terakhir Garay adalah Valencia sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2021 kemarin. Untuk saat ini, belum ada update tentang sang pemain. Jika dipantau melalui akun media sosialnya, Garay tengah fokus pada keluarga dan bisnis kecilnya.
Fernando Gago
Fernando Gago juga tergabung dalam generasi yang mengantarkan Argentina U-20 menjuarai Piala Dunia U-20 tahun 2005. Dalam skuad racikan Francesco Ferraro, Gago memainkan peran sebagai seorang regista. Ia yang mengatur tempo dan serangan Argentina.
Meski tak berkontribusi dalam gol maupun assist, peran Gago cukup vital selama bergulirnya Piala Dunia U-20. Penampilannya di kompetisi dua tahunan tersebut bahkan sampai menarik perhatian Real Madrid untuk merekrutnya. Ia didatangkan guna menggantikan peran Claude Makelele yang hengkang ke Chelsea.
Bersama El Real, Gago cukup sukses dengan menghadirkan empat trofi termasuk dua trofi La Liga musim 2006/07 dan 2007/08. Setelah hengkang dari Santiago Bernabeu, Gago sempat bermain untuk Valencia dan kembali ke klub masa kecilnya, Boca Juniors sebelum akhirnya pensiun tahun 2020. Pasca pensiun, ia tetap aktif di dunia sepakbola sebagai seorang pelatih. Kini ia berstatus sebagai pelatih klub Argentina, Racing Club.
Pablo Zabaleta
Berikutnya ada Pablo Zabaleta. Pemain yang selama karirnya bermain sebagai bek sayap ini menyandang ban kapten Timnas Argentina di Piala Dunia U-20. Menariknya, saat masih membela Argentina muda, Zabaleta justru bermain menyerang sebagai sayap kanan mendampingi Lionel Messi di depan.
Bermain lebih menyerang membuat Zabaleta cukup sering terlibat dalam gol-gol Argentina U-20. Dalam tujuh pertandingan, Zabaleta tercatat mencetak tiga gol di kompetisi tersebut. Setelah mengantarkan Argentina menjuarai Piala Dunia U-20, Zabaleta jadi langganan timnas senior.
Karirnya di level klub juga bergelimang trofi. Terutama saat berseragam Manchester City periode 2008 hingga 2017. Setelah sukses bersama City, ia bergabung dengan West Ham. Bermain selama tiga tahun lagi dan akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2020. Kini, Zabaleta masih berkecimpung di dunia sepakbola sebagai asisten pelatih Timnas Albania.
Lucas Biglia
Terakhir ada Lucas Biglia. Mantan pemain AC Milan ini jadi gelandang serba guna di skuad Argentina saat itu. Selain bisa tampil menyerang dan menciptakan peluang, Biglia juga bisa diandalkan untuk menggantikan peran Fernando Gago sebagai gelandang bertahan. Ia mencatatkan enam penampilan tanpa kontribusi gol di Piala Dunia U-20.
Biglia juga jadi pemain yang karirnya melonjak setelah mengantarkan Argentina juara. Setelah mengangkat trofi, Biglia langsung diboyong klub Belgia, Anderlecht dari Independiente. Enam tahun lebih di Belgia, ia merantau ke Negeri Pizza untuk bergabung ke Lazio.
Di Serie A namanya mulai dikenal publik. Ia sempat membela AC Milan sebelum akhirnya menepi ke Liga Turki bersama Karagumruk, tim yang sempat dilatih oleh Andrea Pirlo. Dua musim membela Karagumruk, kini Biglia berstatus sebagai pemain Istanbul Basaksehir.
Sumber: Sportskeeda, Goal, FIFA, Transfermarkt