Sudah lama klub kaya raya PSG mendambakan kejayaan. Gonta-ganti pelatih top dan memburu pemain mahal pun sudah dilakukan. Namun tetap saja hasilnya, gelar yang diimpi-impikan yakni Liga Champions belum bisa mereka raih.
Selama diambil alih Qatar, PSG ini selalu orientasinya adalah trofi, trofi dan trofi. Termasuk dalam penunjukan pelatih. Mereka tak peduli sistem permainan apa yang akan diterapkan, pokoknya bagaimana caranya bisa menang.
Nah, kini PSG mulai merubah pendekatan itu. Identitas dan sistem permainan yang jelas adalah hal yang sangat diharapkan oleh pemilik PSG.
Paris Saint-Germain are prepared to seal the agreement with Luis Enrique — set to sign the two year contract very soon. 🔴🔵 #PSG
Spanish coach will be unveiled once the club completes the exit agreement with Christophe Galtier, very close.
Here we go ✅🇫🇷 pic.twitter.com/Isqd8ucsEY
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) June 30, 2023
Galtier Kena Kasus, Dan Buntu Dengan Nagelsmann
Setelah musim 2022/23 berlalu, PSG punya catatan buruk meski jadi juara liga. Mereka hanya terpaut satu poin saja lho dengan runner up, RC Lens. Di Liga Champions pun mereka gagal total setelah tersingkir di babak 16 besar.
Pelatih mereka Christophe Galtier menjadi biang keladi kegagalan PSG tersebut. Bahkan, Galtier sendiri kini dikabarkan sedang terkena kasus. Ia ditangkap pihak berwajib gara-gara kasus rasisme yang dulu pernah ia lakukan ketika melatih Nice.
🚨 BREAKING: Christophe Galtier allegedly said in an email about his former OGC Nice squad:
📧 ‘You have built a team of scum. There are only blacks and half the team go to the mosque on Friday’.
(Source: @spectatorindex) pic.twitter.com/JAS6dVGL4J
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) June 30, 2023
Ancang-ancang pemecatan Galtier pun sudah terendus sejak dewan PSG melakukan pendekatan kepada Julian Nagelsmann. Namun apa daya, kesepakatan tak kunjung selesai dengan mantan pelatih Munchen tersebut.
🚨⛔️ Julian Nagelsmann won’t become new Paris Saint-Germain head coach, negotiations are now OFF.
Mutual decision made as Nagelsmann and PSG didn’t agree on key details, as L’Equipe first reported.
PSG are already in direct contact with another coach. pic.twitter.com/9srYVBSQmN
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) June 16, 2023
Pendekatan Baru PSG
PSG kini punya metode pendekatan baru dalam merekrut pelatih. Hal itu disampaikan langsung oleh dewan petinggi PSG ketika wawancaranya dengan L’equipe. Mereka mengatakan tidak lagi ingin menekan pelatih untuk meraih Liga Champions semata.
Sang pemilik PSG pun menyadari bahwa selama ini mereka salah karena hanya memikirkan bagaimana cara memenangkan Liga Champions. Maka dari itu, mulai musim ini PSG akan mencari pelatih yang tak dibebankan menjadi juara Liga Champions. Akan tetapi yang utama adalah, menciptakan identitas permainan yang jelas bagi PSG.
🚨🇪🇸| With Luis Enrique, PSG’s management wants to trust a coach with clear-cut ideas, capable of setting up a new, clear identity. The latter seeming the most important today in the eyes of Nasser al-Khelaïfi. [@Tanziloic] pic.twitter.com/rCx5vi8a0h
— PSG Report (@PSG_Report) June 20, 2023
Luis Enrique Jawabanya
Kemudian ditunjuklah Luis Enrique, pelatih yang masih menganggur pasca Piala Dunia 2022 lalu. Mantan pelatih timnas Spanyol itu kini akhirnya memilih berlabuh ke Paris. Ia akan dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Lalu pertanyaanya, dengan durasi tersebut apakah ia mampu merubah PSG sesuai dengan harapan?. Menurut dewan PSG penunjukan Enrique ini sangat tepat, karena waktu tiga tahun dirasa cukup untuk menancapkan pondasi bagi identitas permainan baru PSG.
🇬🇧 | 🚨🌟 Sensational news: Luis Enrique chosen to shape a new identity for PSG! ⚽🔴🔵
💡 Nasser Al-Khelaifi aims to prioritize a clear playing style and alleviate pressure in the UEFA Champions League. ⏳✨
(@lequipe)
A bold decision that heralds an exciting new chapter for… pic.twitter.com/ZcGp4DMVP7
— PSG UPDATES (@psgupdates_) June 21, 2023
Dewan PSG juga menjamin, apapun hasilnya Enrique tak akan dipecat. Dilansir dari PSG Talk, PSG ternyata ingin meniru cara Manchester City dengan Pep Guardiola-nya, maupun Liverpool dengan Jurgen Klopp-nya.
Yang diinginkan PSG kini adalah bermain bagus dan memiliki tim yang enak dilihat secara permainan bagi penggemar sepak bola netral pada umumnya. Dengan Enrique, PSG ingin menghindari kritik dari fansnya terhadap gaya permainannya sendiri. Bagaimana bisa, beberapa bintang mewah di PSG selama ini bermain tanpa sistem dan identitas yang paten.
Track Record Enrique Menangani Sebuah Tim
Lantas apakah Enrique menjamin identitas itu akan terbentuk cepat di PSG? Pasalnya kalau melihat track record-nya melatih, Enrique juga sempat gagal lho kala menangani AS Roma.
Ia hanya awet semusim saja ketika ditunjuk AS Roma di musim 2011/12.
“Luis Enrique n’est pas sorti d’Espagne” https://t.co/dIFbSZenr4 pic.twitter.com/C1oEDJQx13
— 𝔹𝔼𝔻𝔼𝕃𝕀 🇨🇵🇮🇹 (@BEH__24) July 2, 2023
Enrique yang diharapkan mengubah AS Roma dengan aroma Spanyol-nya dianggap gagal. Giallorossi hanya finish di posisi ke 7 Serie A. Mereka juga puasa gelar di musim itu. Nah, jika hasil itu yang terjadi di PSG, apakah pemilik masih mau sabar?
Tapi tak perlu khawatir, selain gagal Enrique juga punya track record keberhasilan kok. Enrique sukses memperoleh gelar treble winner di musim debutnya kala menangani Barcelona pada musim 2014/15.
Ia juga terbukti mampu mewarisi sistem permainan ala Barcelona yang ditinggalkan Pep. Bahkan selama tiga musimnya bersama Barca, ia mampu memperoleh beberapa gelar.
The Luis Enrique – PSG era! 🪄✨
I’m hyped.. 😮💨🇪🇸pic.twitter.com/loiwtjNyS0
— PSG Report (@PSG_Report) June 30, 2023
PSG Dibawah Enrique Dengan Para Pemain Barunya
Kini, PSG sedang pada tahap perombakan tim. Para pemainnya juga sebagian sudah ada yang cabut seperti Lionel Messi maupun Sergio Ramos. Tapi disisi lain, PSG sudah ancang-ancang mendatangkan beberapa pemain.
📲| @FabrizioRomano on Instagram: PSG’s new signings this transfer window so far! ✍🏼🔴🔵 pic.twitter.com/Iz2oRk7xL5
— PSG Report (@PSG_Report) July 2, 2023
Diantaranya adalah Lucas Hernandez dari Munchen, Milan Skriniar dari Inter, Le Kang-In dari Mallorca, Marco Asensio dari Real Madrid, maupun Manuel Ugarte dari Sporting Lisbon. Tak menutup kemungkinan juga beberapa pemain baru lainnya juga akan diincar PSG, seperti Joao Felix.
Pertanyaannya, beberapa pemain yang akan merapat ke PSG itu apakah murni kemauan dari Enrique? Ataukah itu hanya kemauan dari dewan klub semata? Pasalnya, Enrique butuh pemain yang cocok dalam skemanya.
Aroma Spanyol Yang Ada Di PSG
Skuad PSG kini terbilang gemuk. Kalau ditanya masalah kedalaman skuad, tak usah diragukan lagi. Karena disamping melakukan pembelian, banyak juga pemain yang akan balik dari masa peminjamannya seperti Julian Draxler, Wijnaldum, maupun Paredes. Enrique nanti pasti akan menyeleksi siapa pemain yang akan dibutuhkan, dan mana yang tidak.
Selain itu, Enrique ini juga adalah tipe seorang pelatih yang suka membawa pemain Spanyol dalam skuadnya. Misal ketika di Roma ia membawa Jose Angel dan Bojan Krkic. Di PSG saat ini, tak dipungkiri sudah banyak pemain asal Spanyol-nya
Bahkan diantaranya adalah mantan anak asuhnya ketika di timnas Spanyol. Seperti Juan Bernat, Fabian Ruiz, Carlos Soler, dan yang terbaru Marco Asensio. Bagaimanapun, salah satu dari pemain Spanyol tersebut akan menjadi pilar andalan Enrique musim depan.
⚽️Le PSG aura 6 joueurs espagnols cette saison:
-Sergio Rico.
-Sergio Ramos.
-Juan Bernat.
-Carlos Soler.
-Fabián Ruiz.
-Pablo Sarabia. https://t.co/14yJUnr0x6— Nouvelles Espagnoles 🇪🇸🇫🇷 (@EspagneNouvelle) August 30, 2022
Reuninya Dengan Neymar, dan Siap Tanpa Mbappe?
Yang berikutnya perlu disorot adalah reuninya dengan Neymar. Seperti kita tau, keduanya pernah sukses bekerja sama meraup banyak gelar ketika di Barcelona. Kehadiran Enrique juga sekaligus bisa dijadikan senjata untuk membentengi bintang Brazil itu dari pintu keluar PSG. Karena bagaimanapun Neymar kini santer diisukan akan hengkang meninggalkan PSG seperti halnya Messi.
🚨🇪🇸| Luis Enrique is already working on the PSG squad, checking on the new signings and has also been in Paris a few days ago. Enrique is already discussing with the PSG board ‘to sign this player yes, this player no.’ [@FabrizioRomano @onamp] pic.twitter.com/RPyV4G352l
— PSG Report (@PSG_Report) July 2, 2023
Selain itu, Enrique itu juga dikenal sebagai pelatih yang sukses dengan komposisi trio maut strikernya. Seperti apa yang ia ciptakan ketika di Barca dengan trio MSN, Messi-Suarez-Neymar. Di PSG, bukan tidak mungkin konsep trio maut itu akan berlanjut. Trio MAN misalnya, Mbappe-Asensio-Neymar?
Roger Torello, journaliste espagnol 🇪🇦 sur Luis Enrique :
🗣️ « Il est un drogué de foot. Il est perfectionniste comme Guardiola. Au Barça, il pesait chacun de ses joueurs tous les jours pour voir quels excès potentiels ils avaient pu faire pendant la nuit. »
🗞️ @le_Parisien pic.twitter.com/3UJ9lvNuAu— Le Meilleur du PSG (@LMDPSG) June 20, 2023
Tapi jika Mbappe hengkang bagaimana? Enrique disebut siap dengan skenario jika “si bocil” itu benar-benar hengkang. Menurutnya, dengan skuad PSG yang ada sekarang ini, ia bisa leluasa memanfaatkan beberapa pemain sesuai kebutuhannya.
Dengan menggunakan pola pakem 4-3-3 yang menyerang, Enrique diharapkan mampu mewujudkan apa yang dimau pemilik, yakni identitas permainan yang jelas. Bermain dengan menggunakan mindset penguasaan bola, umpan-umpan pendek ala Spanyol, harusnya akan menjadi menu utama ketika kita menonton PSG musim depan dibawah Luis Enrique.
🔴🔵😄Luis Enrique très heureux de son retour de Paris. pic.twitter.com/zwzcRktdIE
— Paris_SGINFOS (@Paris_SGINFOS) June 29, 2023
Sumber Referensi : psgtalk, en.as, sportsmole, transfermarkt, theguardian