Berita Bola Terkini

Situs Berita Bola Terkini

Menanti Tuah Luis Enrique! Era Baru PSG Ciptakan Identitas Permainan

Sudah lama klub kaya raya PSG mendambakan kejayaan. Gonta-ganti pelatih top dan memburu pemain mahal pun sudah dilakukan. Namun tetap saja hasilnya, gelar yang diimpi-impikan yakni Liga Champions belum bisa mereka raih.

Selama diambil alih Qatar, PSG ini selalu orientasinya adalah trofi, trofi dan trofi. Termasuk dalam penunjukan pelatih. Mereka tak peduli sistem permainan apa yang akan diterapkan, pokoknya bagaimana caranya bisa menang.

Nah, kini PSG mulai merubah pendekatan itu. Identitas dan sistem permainan yang jelas adalah hal yang sangat diharapkan oleh pemilik PSG.

Galtier Kena Kasus, Dan Buntu Dengan Nagelsmann

Setelah musim 2022/23 berlalu, PSG punya catatan buruk meski jadi juara liga. Mereka hanya terpaut satu poin saja lho dengan runner up, RC Lens. Di Liga Champions pun mereka gagal total setelah tersingkir di babak 16 besar.

Pelatih mereka Christophe Galtier menjadi biang keladi kegagalan PSG tersebut. Bahkan, Galtier sendiri kini dikabarkan sedang terkena kasus. Ia ditangkap pihak berwajib gara-gara kasus rasisme yang dulu pernah ia lakukan ketika melatih Nice.

Ancang-ancang pemecatan Galtier pun sudah terendus sejak dewan PSG melakukan pendekatan kepada Julian Nagelsmann. Namun apa daya, kesepakatan tak kunjung selesai dengan mantan pelatih Munchen tersebut.

Pendekatan Baru PSG

PSG kini punya metode pendekatan baru dalam merekrut pelatih. Hal itu disampaikan langsung oleh dewan petinggi PSG ketika wawancaranya dengan L’equipe. Mereka mengatakan tidak lagi ingin menekan pelatih untuk meraih Liga Champions semata.

Sang pemilik PSG pun menyadari bahwa selama ini mereka salah karena hanya memikirkan bagaimana cara memenangkan Liga Champions. Maka dari itu, mulai musim ini PSG akan mencari pelatih yang tak dibebankan menjadi juara Liga Champions. Akan tetapi yang utama adalah, menciptakan identitas permainan yang jelas bagi PSG.

Luis Enrique Jawabanya

Kemudian ditunjuklah Luis Enrique, pelatih yang masih menganggur pasca Piala Dunia 2022 lalu. Mantan pelatih timnas Spanyol itu kini akhirnya memilih berlabuh ke Paris. Ia akan dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun.

Lalu pertanyaanya, dengan durasi tersebut apakah ia mampu merubah PSG sesuai dengan harapan?. Menurut dewan PSG penunjukan Enrique ini sangat tepat, karena waktu tiga tahun dirasa cukup untuk menancapkan pondasi bagi identitas permainan baru PSG.

Dewan PSG juga menjamin, apapun hasilnya Enrique tak akan dipecat. Dilansir dari PSG Talk, PSG ternyata ingin meniru cara Manchester City dengan Pep Guardiola-nya, maupun Liverpool dengan Jurgen Klopp-nya.

Yang diinginkan PSG kini adalah bermain bagus dan memiliki tim yang enak dilihat secara permainan bagi penggemar sepak bola netral pada umumnya. Dengan Enrique, PSG ingin menghindari kritik dari fansnya terhadap gaya permainannya sendiri. Bagaimana bisa, beberapa bintang mewah di PSG selama ini bermain tanpa sistem dan identitas yang paten.

Track Record Enrique Menangani Sebuah Tim

Lantas apakah Enrique menjamin identitas itu akan terbentuk cepat di PSG? Pasalnya kalau melihat track record-nya melatih, Enrique juga sempat gagal lho kala menangani AS Roma.
Ia hanya awet semusim saja ketika ditunjuk AS Roma di musim 2011/12.

Enrique yang diharapkan mengubah AS Roma dengan aroma Spanyol-nya dianggap gagal. Giallorossi hanya finish di posisi ke 7 Serie A. Mereka juga puasa gelar di musim itu. Nah, jika hasil itu yang terjadi di PSG, apakah pemilik masih mau sabar?

Tapi tak perlu khawatir, selain gagal Enrique juga punya track record keberhasilan kok. Enrique sukses memperoleh gelar treble winner di musim debutnya kala menangani Barcelona pada musim 2014/15.

Ia juga terbukti mampu mewarisi sistem permainan ala Barcelona yang ditinggalkan Pep. Bahkan selama tiga musimnya bersama Barca, ia mampu memperoleh beberapa gelar.

PSG Dibawah Enrique Dengan Para Pemain Barunya

Kini, PSG sedang pada tahap perombakan tim. Para pemainnya juga sebagian sudah ada yang cabut seperti Lionel Messi maupun Sergio Ramos. Tapi disisi lain, PSG sudah ancang-ancang mendatangkan beberapa pemain.

Diantaranya adalah Lucas Hernandez dari Munchen, Milan Skriniar dari Inter, Le Kang-In dari Mallorca, Marco Asensio dari Real Madrid, maupun Manuel Ugarte dari Sporting Lisbon. Tak menutup kemungkinan juga beberapa pemain baru lainnya juga akan diincar PSG, seperti Joao Felix.

Pertanyaannya, beberapa pemain yang akan merapat ke PSG itu apakah murni kemauan dari Enrique? Ataukah itu hanya kemauan dari dewan klub semata? Pasalnya, Enrique butuh pemain yang cocok dalam skemanya.

Aroma Spanyol Yang Ada Di PSG

Skuad PSG kini terbilang gemuk. Kalau ditanya masalah kedalaman skuad, tak usah diragukan lagi. Karena disamping melakukan pembelian, banyak juga pemain yang akan balik dari masa peminjamannya seperti Julian Draxler, Wijnaldum, maupun Paredes. Enrique nanti pasti akan menyeleksi siapa pemain yang akan dibutuhkan, dan mana yang tidak.

Selain itu, Enrique ini juga adalah tipe seorang pelatih yang suka membawa pemain Spanyol dalam skuadnya. Misal ketika di Roma ia membawa Jose Angel dan Bojan Krkic. Di PSG saat ini, tak dipungkiri sudah banyak pemain asal Spanyol-nya

Bahkan diantaranya adalah mantan anak asuhnya ketika di timnas Spanyol. Seperti Juan Bernat, Fabian Ruiz, Carlos Soler, dan yang terbaru Marco Asensio. Bagaimanapun, salah satu dari pemain Spanyol tersebut akan menjadi pilar andalan Enrique musim depan.

Reuninya Dengan Neymar, dan Siap Tanpa Mbappe?

Yang berikutnya perlu disorot adalah reuninya dengan Neymar. Seperti kita tau, keduanya pernah sukses bekerja sama meraup banyak gelar ketika di Barcelona. Kehadiran Enrique juga sekaligus bisa dijadikan senjata untuk membentengi bintang Brazil itu dari pintu keluar PSG. Karena bagaimanapun Neymar kini santer diisukan akan hengkang meninggalkan PSG seperti halnya Messi.

Selain itu, Enrique itu juga dikenal sebagai pelatih yang sukses dengan komposisi trio maut strikernya. Seperti apa yang ia ciptakan ketika di Barca dengan trio MSN, Messi-Suarez-Neymar. Di PSG, bukan tidak mungkin konsep trio maut itu akan berlanjut. Trio MAN misalnya, Mbappe-Asensio-Neymar?

Tapi jika Mbappe hengkang bagaimana? Enrique disebut siap dengan skenario jika “si bocil” itu benar-benar hengkang. Menurutnya, dengan skuad PSG yang ada sekarang ini, ia bisa leluasa memanfaatkan beberapa pemain sesuai kebutuhannya.

Dengan menggunakan pola pakem 4-3-3 yang menyerang, Enrique diharapkan mampu mewujudkan apa yang dimau pemilik, yakni identitas permainan yang jelas. Bermain dengan menggunakan mindset penguasaan bola, umpan-umpan pendek ala Spanyol, harusnya akan menjadi menu utama ketika kita menonton PSG musim depan dibawah Luis Enrique.

Sumber Referensi : psgtalk, en.as, sportsmole, transfermarkt, theguardian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *