Romelu Lukaku menjadi salah satu komoditi panas di bursa transfer pemain musim panas tahun ini. Namun, striker timnas Belgia berusia 30 tahun itu menjadi komoditi panas bukan karena diperebutkan oleh banyak klub top Eropa, melainkan karena saga transfernya yang kontroversial.
Seperti yang kita tahu, status Lukaku di Inter Milan hanyalah pemain pinjaman dari Chelsea. Karena peran dan kontribusinya yang dinilai masih dibutuhkan, Inter berniat mempermanenkan status Lukaku. Toh, ia sudah terbuang dari skuad Chelsea.
Niat tulus Inter Milan inilah yang jadi awal timbulnya drama. Negosiasi alot terjadi di antara kedua belah pihak. Namun, di sisi lain, Romelu Lukaku yang tengah diperjuangkan justru menempuh langkah kontroversial yang membuat pihak Nerazzurri naik pitam.
Diperjuangkan Inter, Lukaku Malah Pilih Juventus
Musim lalu, Romelu Lukaku sukses membantu Inter Milan memenangi Coppa Italia dan mencapai partai final Liga Champions Eropa. Meski mendapat kritik karena dinilai banyak membuang peluang di final UCL, tetapi Lukaku yang musim lalu sukses mencetak 14 gol dan 7 asis dalam 37 penampilan dinilai layak untuk dipermanenkan dan jadi tandem sepadan untuk Lautaro Martinez.
Bak gayung bersambut, Lukaku juga ingin bertahan di kota Milan dan ogah kembali ke Chelsea. Pemain berjuluk “Big Rom” itu bahkan dikabarkan berbicara langsung kepada Chelsea agar tak diikutkan dalam tur pramusim The Blues bersama pelatih anyar Mauricio Pochettino. Tujuannya satu, yakni agar memuluskan jalannya keluar dari Stamford Bridge.
Inter kemudian langsung bergerak untuk melayangkan tawaran resmi untuk sekali lagi memboyong Romelu Lukaku secara permanen ke Giuseppe Meazza. Tentu langkah Inter tidaklah mudah. Bos Chelsea, Todd Boehly mematok harga tak kurang dari €40 juta.. Maklum, baru setahun yang lalu The Blues menghabiskan €113 juta untuk mendatangkan Lukaku.
Singkat cerita, Inter bersedia memenuhi permintaan Chelsea setelah memberi penawaran terakhir senilai €35 juta plus tambahan €5 juta. Namun, meski sudah mencapai harga yang diinginkan Chelsea, kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan. Ini tak lepas dari sikap Lukaku sendiri yang belum memberi jawaban.
Tak disangka, Romelu Lukaku yang tengah diperjuangkan nasibnya oleh Inter Milan, secara diam-diam malah menjalin pembicaraan dengan Juventus. Ini terjadi setelah Si Nyonya Tua juga memberi penawaran senilai €37,5 juta plus €2,5 juta ke Chelsea untuk memboyong Lukaku.
Langkah kontroversial itulah yang membuat Inter naik pitam. Bagaimana tidak? Lukaku tidak menjawab panggilan Inter dan justru mempertimbangkan tawaran Juventus yang notabene rival sengit Nerazzurri. Bahkan sebelumnya, Lukaku pernah ditawarkan ke AC Milan oleh agen Sebastien Ledure.
Menurut laporan Gianluca Di Marzio, Lukaku sudah menjalin kontak dengan Juventus sejak Inter bersiap menghadapi Manchester City di final UCL 2023. Padahal sebelumnya, Lukaku pernah bilang kalau dirinya tak akan pergi ke Juventus atau AC Milan. Jadi, Lukaku tak hanya berbohong, tetapi juga telah mencederai kepercayaan yang selama ini Inter berikan.
Lukaku Si Pengkhianat Jahat
Dulu, Inter adalah klub yang menyelamatkan karier Romelu Lukaku setelah periode yang buruk di Manchester United. Inter pula yang bersedia menampung kembali Lukaku yang gagal bersinar lagi di Chelsea.
Saat Lukaku mengaku “Inter adalah segalanya baginya” pada Januari lalu, semua elemen klub mulai dari presiden, CEO, hingga fans juga mempercayai kata-kata tersebut. Segala upaya ditempuh untuk sekali lagi kembali mempermanenkan “Big Rom”, termasuk dengan menjual Andre Onana ke MU demi mendapat dana segar.
Atas segala bukti tersebut, Inter Milan berhak merasa dikhianati oleh Romelu Lukaku. Semua elemen Nerazzurri berhak kecewa, terlebih lagi Lukaku tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi. Lautaro Martinez yang selama ini jadi tandem sehati Lukaku di lini depan Inter adalah salah satu pemain yang paling kecewa.
“Saya kecewa dengan Romelu. Saya mencoba meneleponnya pada hari-hari kekacauan itu, tetapi dia tidak pernah menjawab saya, sama seperti yang dia lakukan dengan rekan satu tim saya yang lain. Saya kecewa. Tapi oke, itu pilihannya,” kata Lautaro kepada Gazzetta dikutip dari Goal.
Lukaku dikabarkan mencoba memperbaiki kembali komunikasinya dengan rekan-rekannya di Inter. Namun, skuad Inter kompak menolak berbicara lagi dengan bomber timnas Belgia tersebut. Begitu pula dengan Nerazzurri yang sudah berpaling dan mengejar target lain.
Sejak direktur olahraga Piero Ausilio menelpon, Romelu Lukaku sudah tak punya tempat dalam skuad Inter Milan musim ini. Seperti tak diberi waktu untuk menjelaskan apa yang terjadi, Ausilio hanya menelpon selama 30 detik dan memberi tahu Lukaku bahwa ia tak lagi masuk dalam rencana.
Sudah tak ada jalan kembali bagi Lukaku untuk pulang ke Milano. Fans Nerazzurri yang diwakilkan oleh ultras Curva Nord juga sudah menutup pintu. Curva Nord yang selama ini membela dan mendukung Lukaku juga jadi pihak yang merasa paling dikhianati.
Melalui akun instagram mereka di @cn79_official, Curva Nord menulis sebuah salam perpisahan pahit untuk Romelu Lukaku. Dalam tulisannya, mereka juga menyebut Lukaku sebagai “pengkhianat jahat” dan “terntara bayaran keji”.
“Mereka yang pernah mengkhianatimu akan selalu melakukannya lagi. Bukan karena mereka suka melakukannya, tapi karena itu adalah sifat mereka. Ya, karena kamu, Romelu, mengkhianati kami semua. Kami yang dengan teguh berdiri di belakangmu bahkan selama masa-masa burukmu,” tulis Curva Nord dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Sempre Inter.
“Kami membelamu sementara para penggemar tim yang sedang kamu ajak bicara mengejek kami karena itu. Dan sekarang kamu membalas kami dengan menusuk kami dari belakang seperti ini, sebuah pengkhianatan yang setara Brutus.”
“Kamu mencium lencana yang bagi kami, lebih berharga daripada nyawa kami sendiri. Dan sekarang di sini kamu menjual dirimu kepada penawar tertinggi seperti tentara bayaran yang keji.”
“Sebelum Anda bisa menjadi pemain yang benar-benar hebat, Anda harus menjadi seorang pria. Dan kau bukan pria sejati. Selamat tinggal, kamu si pengkhianat jahat.”
Rekam Jejak Pengkhianatan Romelu Lukaku
Kami setuju dengan pernyataan Curva Nord bahwasanya Romelu Lukaku memang seorang pengkhianat. Rekam jejak kariernya telah membuktikan kalau striker timnas Belgia ini adalah pesepakbola yang problematik. Pasalnya, ini bukan kali pertama Lukaku berkhianat.
Tentu masih segar di ingatan kita saat Romelu Lukaku melakukan wawancara kontroversial dengan Sky Italia pada Desember 2021. Dalam wawancara tersebut, Lukaku yang baru empat bulan kembali ke Stamford Bridge sudah mengaku tidak bahagia di Chelsea dan mengeluhkan keputusan Thomas Tuchel, sembari berharap agar bisa kembali ke Inter Milan.
Mundur jauh ke belakang, Romelu Lukaku sudah melakukan wawancara kontroversial semacam itu sejak dirinya masih berseragam Everton. Pada Maret 2017, ia pernah mempertanyakan ambisi Everton untuk memenangkan trofi besar. Sebuah pernyataan yang membuat manajemen, fans, dan pelatih Everton kala itu, Ronald Koeman, merasa diremehkan.
Situasi sempat mereda sejenak, tetapi pada Juni 2017, Lukaku kembali mengeluarkan pernyataan yang benar-benar membuat pendukung The Toffees sakit hati. Ia mengatakan kalau bertahan di Everton bukanlah pilihan. Beberapa minggu setelahnya, Lukaku dijual ke Manchester United.
Saat berseragam Setan Merah, kisah sama juga kembali terulang. Tak hanya sekali, mengutip dari Daily Mail, Lukaku tercatat 3 kali membuat penyataan kontroversial tentang MU, dua kali saat masih menjadi pemain dan sekali saat sudah meninggalkan Old Trafford.
Kini, kisah yang sama kembali terulang bersama Inter Milan. Lukaku memang tak membuat wawancara atau mengeluarkan penyataan kontroversial, tetapi ia tetap membuat masalah yang menyakiti hati klub dan penggemarnya.
Kini, Lukaku santer dikabarkan makin dekat ke Juventus. Kesepakatan personal sudah dicapai dan rencananya ia akan jadi bagian dari pertukaran pemain dengan bomber Juventus, Dusan Vlahovic. Jika transfer ini tercapai, maka makin membuktikan kalau Romelu Lukaku memanglah sosok pengkhianat sejati.
Jika melihat polanya, Romelu Lukaku selalu membuat masalah agar bisa pindah ke klub lain. Apa yang dilakukan oleh Romelu Lukaku jelas telah mencederai etika dan sopan santun. Memang siapapun bisa datang dan pergi di era sepak bola modern. Namun, apa yang dilakukan Lukaku sungguh dosa besar.
Pemain semacam Romelu Lukaku ini tak pantas diperjuangkan. Karena sudah menjadi tabiat, pengkhianatan demi pengkhianatan mungkin masih bisa diperbuat Romelu Lukaku di kemudian hari.
Referensi: Di Marzio, Goal, Sempre Inter, Daily Mail, Goal.